Jumat, 19 November 2010

Budaya Baru Anak Muda

Online atau yang biasa disingkat dengan OL adalah budaya baru anak muda masa kini. Online merupakan suatu kondisi dimana user (orang/pengguna *red) terhubung dengan internet. Terhubungnya dengan internet pun jika tidak membuka beberapa situs tertentu pun user belum dikatakan online. Misalnya jejaring sosial Facebook, Yahoo Messenger, twitter atau lainnya.

Hal ini wajar karena pada dasarnya manusia membutuhkan interaksi dengan orang lain yang sering disebut dengan makhluk sosial. Sifat sosial ini dalam keseharian sering ditunjukkan dengan bercakap-cakap, saling membantu sesama, curhat dan lain sebagainya. Adanya internet dan situs jejaring sosial membuat user terfasilitasi untuk mengekspresikan diri mereka. Banyak hal yang dapat dibagikan dalam situs jejaring sosial, seperti berita, agenda ataupun hal lain seperti kondisi emosi yang sedang dirasakan.


Sebagai imbasnya, kebutuhan koneksi meningkat. Warnet pun jarang sepi, modem pun laris manis. Provider pun tak mau ketinggalan. Mereka memberikan banyak promo menarik bagi pelanggannya. Sehingga berbagai kalangan pun mulai dari anak kampus sampai anak kampung pun banyak yang online.

Dalam dunia maya ini, ketika kita memiliki komunitas (di dunia maya) yang eksis maka dalam dunia nyata pun kita akan mudah dikenali. Cukup banyak pula komunitas di dunia maya dan dengan karakter mereka masing-masing. Namun yang penulis sayangkan ialah komunitas dari kalangan penyeru dakwah atau yang biasa disebut ADK (Aktifis Dakwah Kampus *red). Mereka di dunia maya hanya aktif tak lebih dari satu jejaring sosial. Facebook. Padahal jika kita mengetahui manfaat dari ber-online ria dan mengikuti komunitas atau minimal aktif di komunitas yang lebih mencitrakan dakwah maka akan lebih baik dan diakui eksistensinya. contoh kecilnya ketika kita mengunjungi situsnya FSLDK maka untuk berita regionalnya masih kosong. Atau coba kunjungi goupnya di Yahoo, group FSLDK pun sepi member maupun treatnya bahkan treatnya tidak jelas dari siapa dan kemana arahnya.

Lantas apa yang harus dilakukan? Ya intinya meskipun Fecebook penting, tapi dakwah ya jangan ditinggalkan. eksistensi kita akan nampak ketika kita bergabung ke komunitas dakwah yang memang itu memiliki karakter dakwah pula. Terlepas dari pemilik hosting tersebut orang muslim atau bukan. Jadi, mari daftar dan meriahkan komunitas dakwah kita. Jangan sampai kita terlalaikan oleh internet dan situs-situs yang entah kemana ujungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar